Rabu, 29 Mei 2013

MAKALAH KELOMPOK 3


Agama Yunani Kuno
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
“Agama-agama Minor”

Dosen Pembimbing : Hj.Siti Nadroh, M.Ag




Disusun Oleh :


Siti Romlah Hasanh
1110032100072

Sapinah
1110032100021




JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA VI/A
USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013
A.    Sejarah dan perkembangan
Peradaban Yunani merupakan peradaban yang patut kita puji. Karena peradabannya lebih dari yang lain baik dalam kreatifitas arsitekturnya, intelektualnya, menciptakan pemikiran-pemikran dan expresinya yang kemudian banyak diikuti sejak saat itu.
Masyarakat Yunani pertama berkembang di pulau Kreta, di sebelah selatan laut Agea. Penduduk Kreta bukanlah penduduk Yunani melainkan mungkin berasal dari Barat Asia kecil yang datang 3000 SM mereka melakukan perdagangan dengan orang Yunani sehingga meninggalkan pengaruh dalam seni, agama, dan dalam sistem penulisan. Dalam sejarah diceritakan bahwa sejumlah kota di Yunani diatur oleh raja. Kota yang paling berperan adalah kota Mikene. Diman disana telah terdapat pemakaman dengan karya seni yang menakjubkan. Dalam legenda Yunani juga menceritakan tentang perang melawan Troy di mana Mikene adalah kekuatan Yunani yang terkemuka.[1]
a.          Kebudayaan Minoa
Orang-orang kreta berasal dari asia kecil, sedangkan orang-orang Mikene datang dari Eropa bagian utara. Kebudayaan Mikene itu banyak dipinjam dari Kreta. Maka kedua kebudayaan itu disebut kebudayaan Minoa. Nama Minoa berasal dari nama Minos, raja kreta yang berkedudukan di kota Knosus. Kebudayaan Minoa desebut juga kebudayaan laut Aegea.
Kebudayaan Minoa (Aegea) berkembang di Kreta 3000 SM selama zaman perunggu. Kemudia mencapai puncaknya kira-kira pada tahun 2000 SM sampai 1500 SM. Kebudayaan ini dibangun atas dasar dari kekuatan di laut (maritim). Armada yang kuat mempertahankan pantai-pantai kreta. Rakyatnya berdagang sekitar laut Aegea dan laut tengah sebelah timur. Dalam waktu bersamaan mereka mengenalkan kebudayaan mereka keluar dan menerima kebudayaan dari luar misalnya dari Mesir dan Funisia.
Hasil-hasil kebudayaan Minoa berupa istana besar di Knosus. Dinding-dindingnya dilukisi berwarna dengan fresco yaitu lukisan cat cair pada dinding yang masih basah. Isatana itu didirikan oleh raja Minos pada tahun 1600 SM. Bangunan itu memerlukan teknologi yang tinggi dan ekonomi yang kuat untuk membiayainya. Selain istana terdapat tempat pemandian dan pengerian air, patung dan keramik yang indah. Orang kreta juga berolahraga seperti adu tinju, adu lari. Tari-tarian juga merupakan kegemaran mereka. Kedudukan wanita sama dengan pria. Dewa utama orang Kreta ialah seorang dewi yang dipuja sebagai pembawa kejahatan dan kebaikkan.
Pada kira-kira tahun 1500 SM orang Kreta diserbu oleh orang-orang Mikene. Sebagian apa yang dibangun orang kreta dihancurkan. Akan tetapi selebihnya mereka pelihara, apalagi lama sebelumnya mereka telah meminjam kebudayaan dari Kreta. Di antara peninggalan-peninggalan Mikene adalah bangunan berupa istana yang memiliki 60 kamar. Ada pula kuburan-kuburan yang berbentuk sarang lebah yang disebut thalos. Sebuah contoh lain seni bangunan Mikene ialah gerbang singa dari Mikene. Disebut demikian karena di atas pintu gerbang terdapat dua patung singa[2]
b.      Orang-orang Yunani pertama
Orang-orang Hellena (Hellas) adalah sebutan kuno untuk orang-orang Yunani. Semula mereka merupaka suku-suku pengembara dari rumpun Indo-Eropa. Mereka menyerbu keselatan, ke jazirah yang sekarang disebut Yunani anatara tahun 2000 SM sampai 1000 SM. Dalam penyerbuan itu mereka menaklukan penduduk asli atau penduduk yang datang lebih dahulu dari mereka. Mereka hancurkan dan tundukan kebudayaan Mikene dan Kreta. Pada kira-kira tahun 1000 SM, mereka telah menduduki seluruh jazirah Yunani, sebagian dari asia kecil dan kepulauan di laut Aegea. Adapun suku-suku Hellena antara lain: Arcadian/Akhaia, Ionian, Aeolian dan Dorian.
Ø  Suku Arcadian/Akhaia
Akhaia adalah daerah paling utara di Peloponnesos, meliputi pesisir utara Arkadia. Batas selatannya adalah pegunungan Erymanthos, batas tenggaranya adalah pegunungan Kyllene, batas timurnya adalah Sikyon, dan batas baratnya adalah sungai Larissos. Selain dataran di sekitar Dyme, di sebelah barat, secara umum Akhaia adalah daerah bergunung-gunung.

Ø  Suku Ionia
Suku Ionia (bahasa Yunani: Ἴωνες, Íōnes) adalah satu dari empat suku utama yang merupakan leluhur bangsa Yunani,[1] tiga suku lainnya adalah suku Doria, suku Aiolia, dan suku Akhaia. dialek Ionia sendiri menjadi salah satu dari tiga dialek utama dalam bahasa Yunani di Yunani kuno, bersama dengan dialek Doria dan dialek Aiolia.
Di Yunani Klasik, suku Ionia dapat merujuk pada beberapa pengertian. Dalam arti sempit, suku Ionia adalah penghuni daerah Ionia di Asia Kecil (Turki modern). Dalam arti luas, suku Ionia meliputi semua penutur dialek Ionia, termasuk penduduk Euboia, Kyklades dan banyak koloni Ionia. Dan dalama arti yang lebih luas lagi, suku Ionia adalah semua penutur bahasa Yunani Timur, yang meliputi juga dialek Attika.
Ø  Suku Aeolian
Suku Aiolia (bahasa Yunani: Αἰολεῖς) merupakan salah satu dari empat suku Yunani utama, yang membentuk bangsa Yunani kuno (ketiga suku lainnya adalah suku Akhaia, Doria, dan Ionia). Nama Aiolia berasal dari Aiolos, tokoh dalam mitologi Yunani yang dipersaya sebagai leluhur suku ini. Mereka menuturkan dialek Yunani kuno yang disebut dialek Aiolia. Suku Aiolia berasal dari Thessalia, tepatnya di tempat yang disebut Aiolis. Suku Aiolia muncul dengan jumlah orang yang paling banyak dibanding suku Yunani lainnya pada masa awal. Orang Boiotia, bagian dari suku Aiolia, diusir dari Thessalia oleh orang Thessalia pribumi dan kemudian berpindah ke Boiotia. Suku Aiolia tersebar di banyak tempat lainnya di Yunani, misalnya di Aitolia, Lokris, Korinthos, Elis dan Messenia. Selama invasi Doria, suku Aiolia bermigrasi dari Thesalia, melintasi Laut Aigea lalu menuju ke pulau Lesbos dan suatu daerah lain di Asia Kecil yang mereka kemudian sebut Aiolis. Menurut Herodotos, suku Aiolia merupukan keturunan bangsa Pelasgos.
Ø  Suku Dorian
Suku Doria (bahasa Yunani: Δωριεῖς, Dōrieis, tunggal Δωριεύς, Dōrieus) adalah satu dari empat suku bangsa utama yang menjadi leluhur bangsa Yunani kuno.[1]
Nama Doria digunakan oleh Homeros dalam karyanya, Odisseia,[2] dan disebutkan bahwa mereka menghuni pulau Kreta. Sementara Herodotos menyebut mereka dengan nama ethnos[3] yang merupakan asal-usul kata etnis. Suku Doria adalah orang-orang yang termasuk dalam suku bangsa Hellenes. Mereka memiliki beragam cara hidup dan organisasi sosial. Kehidupan mereka bervariasi mulai dari pusat perdagangan padat di kota Korinthos, yang terkenal atas seni dan arsitekturnya, sampai negara militer yang tertutup seperti Lakedaimon atau Sparta.
Suku Doria kemudian terbagi-bagi lagi menjadi sejumlah kelompok etnis yang terpisah dan kadang saling bermusuhan. Biasanya nama kelompok etnisnya berasal dari tempat mereka tinggal.
Dalam perang, suatu negara Doria biasanya sering meminta bantuan pada negara Doria lainnya. Suku Doria menggunakan dialek tersendiri yang disebut dialek Yunani Doria. Selain itu ciri sosial dan tradisi sejarah mereka juga berbeda dari suku-suku Yunani lainnya.
Ada beragam versi mengenai asal-usul mereka. Satu teori yang banyak dipercaya pada masa kuno, namun belum terbukti, adalah bahwa suku Dorria berasal dari daerah pegunungan di timur laut Yunani, Makedonia kuno, dan Epiros. Mereka kemudian bermigrasi ke Peloponnesos, ke pulau-pulau Aigea tertentu, Yunani Besar, Lapithos dan Kreta. Teori lainnya adalah bahwa suku Doria berasal dari Asia Kecil, dan mereka kemungkinan bermigrasi melalui Yunani timur laut dan bermukim di Yunani selatan atau bermigrasi dari pesisir barat Asia Kecil dan berpindah ke pulau-pulau Aigea dan ke Yunani selatan.
Dalam mitologi Yunani, leluhur dan pendiri suku Doria adalah Doros, putra Hellen.
Pada abad ke-5 SM, suku Doria dan suku Ionia merupakan dua kelompok etnis yang paling berpengaruh. Perseturuan kedua suku itu berujung pada Perang Peloponnesos.[3]
Diantara keempat suku ini Ionia yang paling maju. Dari nama lonia ini lah kita kenal nama yunani sekarang.
Masa antara 1000 SM sampai 8000 SM dikenal dengan zaman Homeros, menurut nama seorang penulis Yunani terkenal. Nama zaman ini sebenarnya berdasarkan atas perkembangan karya-karya syairnya yang semula dituturkan dari mulut ke mulut sebelum dituliskan. Dua karyanya yang utama berjudul Iliad dan Odysseus (Ulysses).
Iliad menceritakan perang antara orang Yunani dan Troya. Perang ini terjadi karena Parsis, putra raja Troya menculik Helena, istri dari seorang raja Sparta. Orang Yunani menuntut balas dengan mengepung kota Troya. Perang itu berlarut-larut selama sepuluh tahun. Kedua belah pihak menunjukan kepahlawanan masing-masing. Akhirnya kota Troya jatuh ketangan Yunani dengan siasat kuda Troya. Atas usul Odysseus, dibuat sebuah kuda kayu raksasa. Dalam tubuh kuda itu dapat masuk berratus-ratus tentara Yunani. Orang Troya yang menyangkah bahwa orang Yunani telah menarik diri, lalu menyeret kuda kayu raksasa itu ke dalam kota Troya. Pada malam hari ketika orang Troya telah tertidur, maka keluarlah orang Yunani dari dalam tubuh kuda. Demikianlah dengan mudah mereka membunuh dan menaklukan kota Troya.
Syair Odysseus menceritakan pengembaraan Odysseus setelah jatuhnya Troya. Ia telah bertahun-tahun telah meninggalkan negerinya yang bernama Ithaka. Dalam perjalanan pulangnya itu ia mengalami peristiwa-peristiwa yang luar biasa. Kesudahannya ia tiba di negerinya setelah membalas dendam pada seorang pangerang yang telah mencoba merebut tahtanya.
Dari cerita-cerita Homeros itu kita mendapat gambaran tentang kehidupan orang-orang Yunani pada masa-masa awalnya. Ternyata raja-raja digambarkan tidak terlalu berkuasa dan tidak terlalu kaya. Kehidupan masih sederhana sekali. Diceritakan bahwa puteri-puteri raja masih mencucui pakaian sendiri dipinggir kali dan pangeran mengembalakan ternak. Rakyat sekaligus adalah prajurit, petani dan pedagang. Kebanyakan waktu mereka digunakan untuk menaklukan suku-suku lain, atau berternak, bercocok tanam seperti anggur, zaitun, dan gandum.[4]
c.       Pertumbuhan dan perkembangan Yunani
Tidak lagi seperti zaman Homeros, dalam sejarah selanjutnya, pertumbuhan dan perkembangan Yunani dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan semakin bertambah maju dan berkembang. Pada abad ke-7 SM tumbuh dan berkembang Negara-negara kota seperti Sparta, Athena, Thebe, Corinthia, dam Argos. Bukan hanya di daratan jazirah Yunani saja, tetapi tersebar pulau Negara-negara kota itu di pulau-pulau laut Aegea. Masa antara abad ke-7 dan ke-6 SM adalah zaman kolonisasi Yunani. Yakni perpindahan penduduk Yunani ke tempat yang baru. Kolonis-kolonis meninggalkan kotanya menuju asia kecil, thrasia, daerah-daerah sepanjang laut hitam. Italia bagian selatan dan sisilia.
Kolonis-kolonis Yunani membawa serta pula cara-cara hidup mereka yang lama di Negara-negara induknya. Mereka bermukin di seluruh laut tengah sebelah timur, terutama di lonia yang menjadi pusat kebudayaan yang gemilang. Kolonis-kolonis mendirikan Negara-negara kota sambil memperkenalkan kebudayaan mereka ke luar. Maka terjadi pertukaran kebudayaan antara Yunani dan Timur Tengah.
Dalam pertumbuhan Negara-negara kota di jazirah Yunani, maka ada dua Negara kota yang muncul dan saling bertentangan yaitu Athena dan Sparta. Keduanya bersaing keras untuk menjadi penguasa tunggal di seluruh Yunani. Sparta terkenal sebagai Negara militer. Pendidikannya ditujukan untuk menjadikan rakyat Sparta prajurit-prajurit yang kuat dan berani. Sebaliknya Athena menjadi Negara demokrasi. Kata demokrasi sendiri berasal dari kata-kata Yunani: demos=rakyat dan kratein=memerintah. Jadi pemerintahan oleh rakyat. Hanya rakyat dalam demokrasi di Athena masih terbatas pada warga kota Athena saja. Ada pun budak-budak yang jumlahnya banyak sekali, yang bekerja bagi kemakmuran Athena, tidak termasuk demos dan mereka tidak mempunyai hak-hak politik.
Perang dengan Persia (500 – 479 SM) dapat mempersatukan sementara Athena dan Sparta. Kemenangan berakhir di pihak Yunani. kembali Athena dan Sparta berselisih. Perselisihan itu menyebabkan keduanya berperang dalam perang Peloponnesia (431 – 404 SM). Meskipun Sparta menang, namun Yunani secara keseluruhannya menjadi lemah karena perang-perang saudara itu. Kelemahan ini memudahkan raja Philippus dari Masedonia menaklukan Yunani pada tahun 338 SM.
Setelah Philippus menjadi penguasa Yunani, maka ia bermaksud merebut asia kecil dari Persia. Sebelum maksudnya terleksana, Philippus mati terbunuh. Ia digantikan oleh puteranya yang bernama Iskandar pada tahun 336 SM. Anak mudah ini luar biasa. Dialah yang menjadi Iskadar Agung. Bagi Yunani mulai memasuki zaman baru. Dalam perjalanan penaklukan Iskandar Agung “kebudayaan Hellenisme” diperkenalkan di dunia Timur (Timur Tengah). Imperium Iskandar Agung meliputi dunia kuno yang amat luas: sejak dari India di timur, Mesir, Asia Kecil sampai Yunani di barat.[5] Tahun 197 SM Roma tiba dan menaklukan Makedon dan yunani, sebuah kejadian yang penuh perjuangan antara roma dan yunani selama 50 tahun. Akhirnya, roma memusnahkan makedon tahun 148 SM dan kemudian menjadikan yunani sebagai ibukota di propinsi roma. Romawi secara bertahap menyelesaikan penaklukan mereka ke sebagian besar dunia helenistik antara 146 dan 127 SM.[6]
d.      Masa Alexander Agung (Iskandar Agung)
Aleksander III dari Makedonia (20/21 Juli 356 – 10/11 Juni 323 SM), lebih dikenal sebagai Aleksander Agung (bahasa Yunani: Μέγας Ἀλέξανδρος, Mégas Aléxandros) atau Iskandar Agung, adalah raja Kekaisaran Makedonia (bahasa Yunani: Βασιλεύς Μακεδόνων), sebuah negara di daerah timur laut Yunani. Pada usia tiga puluh tahun, dia memimpin sebuah kekaisaran terbesar pada masa sejarah kuno, membentang mulai dari Laut Ionia sampai pegunungan Himalaya. Dia tidak pernah terkalahkan dalam pertempuran dan dianggap sebagai komandan perang terhebat sepanjang masa. Aleksander lahir di Pella pada 356 SM dan merupakan murid seorang filsuf terkenal, Aristoteles. Pada tahun 336 SM Aleksander menggantikan ayahnya, Filipus II dari Makedonia, sebagai pemimpin Makedonia setelah ayahnya dibunuh oleh pembunuh gelap. Filipus sendiri telah menaklukkan sebagian besar negara-kota di daratan utama Yunani ke dalam hegemoni Makedonia, melalui militer dan diplomasi.
Setelah kematian Filipus, Aleksander mewarisi kerajaan yang kuat dan pasukan yang berpengalaman. Dia berhasil mengukuhkan kekuasaan Makedonia di Yunani, dan setelah otoritasnya di Yunani stabil, dia melancarkan rencana militer untuk ekspansi yang tak sempat diselesaikan oleh ayahnya. Pada tahun 334 SM dia menginvasi daerah kekuasaan Persia di Asia Minor dan memulai serangkaian kampanye militer yang berlangsung selama sepuluh tahun. Aleksander mengalahkan Persia dalam sejumlah pertempuran yang menentukan, yang paling terkenal antara lain Pertempuran Issus dan Pertempuran Gaugamela. Aleksander lalu menggulingkan kekuasaan raja Persia, Darius III, dan menaklukkan keseluruhan Kekasiaran Persia (Kekasiaran Akhemeniyah). Kekaisaran Makedonia kini membentang mulai dari Laut Adriatik sampai Sungai Indus.
Karena berkeinginan mencapai "ujung dunia", Aleksander pun menginvasi India pada tahun 326 SM, namun terpaksa mundur karena pasukannya nyaris memberontak. Aleksander meninggal dunia di Babilonia pada 323 SM, tanpa sempat melaksakan rencana invasi ke Arabia. Setelah kematian Aleksander, meletuslah serangkaian perang saudara yang memecah-belah kekaisarannya menjadi empat negara yang dipimpin oleh Diadokhoi, para jenderal Aleksander. Meskipun terkenal karena penaklukannya, peninggalan Aleksander yang bertahan paling lama bukanlah pemerintahannya, melainkan difusi budaya yang terjadi berkat penaklukannya.
Berkat penaklukan Aleksander, muncul koloni-koloni Yunani di daerah timur yang berujung pada munculnya budaya baru, yaitu perpaduan kebudayaan Yunani, Mediterrania, Mesir, dan Persia yang disebut dengan Peradaban Hellenis atau Hellenisme. Aspek-aspek Hellenis tetap ada dalam tradisi Kekaisaran Bizantium sampai pertengahan abad 15. Pengaruh Hellenisme ini bahkan sampai ke India dan Cina. Khusus di Cina, pengaruh kebudayaan ini dapat ditelusuri di antaranya dengan artefak yang ditemukan di Tunhuang. Aleksander menjadi legenda sebagai pahlawan klasik dan diasosiasikan dengan karakteristik Akhilles. Aleksander juga muncul dalam sejarah dan mitos-mitos di Yunani maupun di luar Yunani. Aleksander menjadi pembanding bagi para jenderal bahkan hingga saat ini, dan banyak Akademi militer di seluruh dunia yang mangajarkan siasat-siasat pertempurannya.
Aleksander selama ekspansinya juga mendirikan beberapa kota yang semuanya dinamai berdasarkan namanya, seperti Aleksandria atau Aleksandropolis. Salah satu dari kota bernama Aleksandria yang berada di Mesir, kelak menjadi terkenal karena perpustakaannya yang lengkap dan bertahan hingga seribu tahun lamanya serta berkembang menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia pada masa itu.
Walaupun hanya memerintah selama 13 tahun, semasa kepemimpinannya ia mampu membangun sebuah imperium yang lebih besar dari setiap imperium yang pernah ada sebelumnya. Pada saat ia meninggal, luas wilayah yang diperintah Aleksander berukuran 50 kali lebih besar daripada yang diwariskan kepadanya serta mencakup tiga benua (Eropa, Afrika, dan Asia). Gelar yang Agung atau Agung di belakang namanya diberikan karena kehebatannya sebagai seorang raja dan pemimpin perang lain serta keberhasilannya menaklukkan wilayah yang sangat luas.[7]
e.       Empat zaman penting di Yunani
1.      Mikene (1400-1100 SM)
Pada akhir zaman perunggu kota mikene di peloponnesos adalah kota yang berpengaruh di laut Aegea. Menurut Hemeros benteng mikene adalah singgahsana Agamemnon, raja yang memimpin Yunani dalam perang Troya. Mikene adalah kota yang makmur dan menjalin hubungan perdagangan dengan Mesir, Surya, dan Palestina.
Para sodagarnya membuat catatan dalam bahasa Yunani awal. Pada sekitar 1100 SM pengaruh kota ini lenyap ketika di serang dan dibakar habis oleh penyerang yang tidak dikenal.
2.      Zaman kegelapan (1100-750 SM)
Setelah jatuhnya Mikene tulisan menghilang, istilah zaman kegelapan mengacu kepada minimnya catatan sejarah bukan minimnya pencapaian. Konon masyarakat baru memasuki Agea dari utara. Raja-raja bermunculan memrintah komunitas-komunitas kecil. Ini lah cikal bakal Negara kota Yunani. Pujangga mulai mencetak mitos dan legenda yang di tulis pada abad ke-8 SM, ketika para pemikir bahasa Yunani kembali menulis. Kali ini dengan huruf varian fenesia.
3.      Zaman klasik (250-323 SM)
Negara kota Yunani berkembang dan mendirikan koloni-koloni di seantero Mediterania sebuah aliansi Yunani yang dipimpin Athena dan Sparta serta sekutu mereka: perang berakhir sekitar 30 tahun kemudian dengan kekalahan Athena pascaperang, fhilip II dari Makedoneia berkuasa atas seluruh Yunani, puteranya Alexander mendidrikan kekkuasaan yang terbentang di seantero Asia dan India
4.      Periode Helenistik (323-31 SM)
Meskipun kekuasaan Alexander terpecah menjadi tiga kerajaan besar dan banyak wilayah kecil, pengaruh Yunani tetap terlihat melalui Helenistik Yunani-politik, sastra, seni dan bahasa yang didukung oleh pendidikan dan luasnya penggunaan tulisan. Bangsa Romawi pindah ke bekas kekuasaan Alexander pada tahun 168 SM dan pada 86 SM menguasai Athena. Mereka terbukti menjadi pendukung besar banyak aspek budaya Yunani.[8]

B.     Ajaran dan praktek keagamaan
Bangsa Yunani menyembah dan percaya kepada banyak dewa dan dewi. Dewa-dewi itu berdiam disuatu gunung yang bernama olimpia, dibawah pimpinan suatu dewa tertinggi yang bernama Zeus. Zeus adalah raja dari para dewa. Dia bisa mengendalikan cuaca. Penyair Yunani kuno, Hesiod, memanggilnya 'awan-pengumpul' dan 'guntur'. Senjatanya yang paling ampuh adalah petir. Orang Yunani kuno percaya bahwa ketika petir menyambar bumi, itu adalah tanda Zeus hadir. Zeus juga sangat memperhatikan keramah tamahan, jika ada yang memperlakukan tamu dengan sangat buruk maka Zeus akan marah. [9]
Wahyu yang didapatkan untuk orang/suku yunani didapat dari kultus pra yunani (Pelasgian), ketika Zeus berfirman itu melalui penjelmaan atau lewat perantara oracles dan berpusat di Dodona. selain Zeus dewa-dewa yang dibawah Zeus masih banyak lagi seperti Jupiter, Dyaus. Beberapa dewa seperti dewi perapian Hestia, yang personifikasinya samar-samar. Yang lainnya juga seperti Apollo, hermes, dan Dionisus yang menepati tempat, tongkat atau batu.[10]
Di bawah ini beberapa dewa yang dipercayai oleh orang-orang yunani :
1.      Zeus sebagai dewa tertinggi yang mendiami langit. Symbol dari Zeus ini adalah petir. Zeus bertempat di sebuah gunung Ida di Kreta. Zeus menjadi raja tertinggi karena ia berhasil menyelamatkan saudara-saudaranya dari ayahnya yang bernama kronos. Kronos merupakan Raja para Titan dan ia sangat khawatir akan dibunuh oleh anak-anaknya karena ia telah memakan anak-anaknya. Kemudian setiap kelahiran anaknya ia langsung memakannya. Sampai kelahiran anaknya yang keenam yaiu Zeus, ibunya Rhea menyulap batu menjadi Zeus dan menyembunyikan Zeus disebuah gunung yang disana ia diasuh oleh seekor kambing. Setelah dewasa ia menjadi pelayang bagi Kronos dan ketika memberikan/menyuguhkan minuman ia memberikan ramuan kedalam minuman tersebut sehingga membuat ayahnya muntah dan mengelarkan anak-anaknya yang sebelumnya dimakan, dari situlah Zeus dan saudaranya bersatu melawan ayahnya dan ia dijadikan sebagi dewa tertinggi. Olimpiade adalah sebuah festival yang didedikasikan untuk Zeus. Ini diadakan setiap empat tahun di Olympia. Bagian yang paling penting dari festival adalah kompetisi atletik. Pria dari seluruh dunia Yunani berkompetisi di berbagai jenis olahraga. Pemenang dari permainan diperlakukan seperti pahlawan.
2.      Hera adalah istri Zeus dan ratu para dewa. Dia adalah dewi pernikahan dan perkawinan. Dewi hera ini banyak cemburu terhadap suaminya karena Zeus memiliki banyak istri, sehingga hera menghabisi istri dan anak-anaknya yang tidak sah. Memiliki symbol sebuah mahkota yang tinggi. Samos diyakini tempat kelahiran Hera. Heraion, dibangun di tempat kelahirannya Ini adalah salah satu kuil tertua di Yunani. Heraia adalah sebuah festival yang didedikasikan untuk Hera. Seperti Olimpiade, festival ini terdapat kompetisi atletik dan diadakan di Olympia. Namun, hanya perempuan yang diperbolehkan untuk bersaing di Heraia tersebut.
3.      Athena adalah dewi perang dan kebijaksanaan. Dia juga dewi keputusan dan kerja. Dia dikaitkan dengan kota, dan hampir setiap kota di Yunani memiliki tempat perlindungan yang didedikasikan untuk Athena. Dia menemukan kereta dan membangun kapal pertama. Pohon zaitun adalah suci baginya. Dewi Athena ini tampil dengan baju besi lengkap dan helm. Dapat juga terkait dengan burung hantu. Zeus adalah ayah dari Athena dan ibunya adalah Metis, yang berarti kebijaksanaan. Zeus diberitahu sebelum Athena lahir, bahwa setiap anak yang lahir ke Metis akan lebih kuat daripada ayahnya. Zeus sangat khawatir dengan hal ini dan memutuskan untuk menelan Metis sebelum dia bisa melahirkan anak. Beberapa waktu kemudian, Zeus mulai mengalami sakit kepala mengerikan. Rasa sakit tumbuh begitu tak tertahankan bahwa Zeus meminta Hephaistos untuk memotong kepalanya terbuka untuk melihat apa yang salah. Ketika Hephaistos membuka kepalanya, Athena muncul dari tengkorak Zeus sepenuhnya tumbuh dan berpakaian untuk berperang. Kebanyakan kota Yunani memiliki tempat perlindungan atau kuil didedikasikan untuk Athena karena dia adalah 'pelindung wanita'. Beliau merasa sangat terkait dengan kota Athena. Ada mitos bahwa hadiah Athena ke kota adalah pohon zaitun. Ini tumbuh di Acropolis, pohon zaitun suci tumbuh di dekat Akademi Plato - mereka menyediakan minyak untuk hadiah di Olimpiade Panathenaic. Pada abad ke-5 SM sebuah kuil besar untuk Athena dibangun di Acropolis Athena. Candi ini disebut Parthenon. Panathenaia adalah sebuah festival besar diadakan di Athena untuk menghormati Athena. Semua masyarakat Athena terlibat dalam perayaan itu: laki-laki, perempuan, warga, budak dan orang asing yang tinggal di Athena. Festival ini terdiri dari pengorbanan, kompetisi dan prosesi besar untuk menyajikan jubah baru untuk patung kuno Athena di Acropolis.
4.      Apollo adalah dewa matahari, kebenaran, musik, puisi, tari dan penyembuhan. Biasanya para penyair menempatkan diri di bawah perlindungannya. Dalam masa perang, busur adalah simbolnya. Dalam masa damai simbolnya adalah kecapi atau kithara (jenis alat musik). Delos adalah tempat kelahiran Apollo dan adiknya Artemis. Pulau ini tetap suci bagi Apollo. Delphi juga memiliki keterkaitan dengan hal ini. Ini adalah situs dari salah satu firman yang paling penting di Yunani. Orang-orang akan datang ke sini untuk mencari saran dari Apollo pada berbagai masalah. Permainan Pythian diadakan di Delphi, Delphi merupakan sebuah kota yang terletak di gunung parnassus. Tidak seperti festival olahraga lainnya, Olimpiade dan permainan Heraia, permainan Pythian juga memiliki musik dan kompetisi puisi. Pemenang dalam permainan disajikan dengan karangan bunga yang terbuat dari daun laurel - pohon yang suci bagi Apollo.
5.      Demeter adalah dewi kesuburan dan pertanian. Dia adalah dewi yang penting bagi petani dan perempuan. Demeter juga dikaitkan dengan dunia bawah. Dalam mitos, Demeter diyakini telah tinggal di Eleusis sementara ia berduka karena kehilangan putrinya Persephone. Dia menyerahkan rahasia pertanian dan kesuburan kepada putra raja, Triptolemos. Setiap tahun orang dari seluruh dunia Yunani datang untuk mempelajari rahasia di sebuah festival di Eleusis disebut Misteri Eleusinian. Kita tahu sedikit tentang apa yang terjadi di festival ini. Orang-orang yang telah mengambil bagian dalam Misteri harus menjaga pengalaman mereka rahasia. Oleh karena itu kami hamper tidak memiliki bahan tertulis pada peristiwa yang terjadi di Eleusis. Thesmophoria adalah festival untuk perempuan saja yang didedikasikan untuk Demeter. Festival ini dirayakan di seluruh Yunani. Perempuan akan mengorbankan anak babi untuk dewi.
6.      Poseidon adalah dewa laut dan kuda. Dia adalah saudara dari Zeus. Dia dikenal karena temperamen buruk dan sangat ditakuti karena kemampuannya untuk menyebabkan gempa bumi. Dia diyakini dapat membuat air segar menyembur keluar dari bumi. Hal pertama yang banyak pelaut akan terlihat ketika berlayar ke Attica di Yunani adalah kuil yang indah di Cape Sounion. Candi ini didedikasikan untuk Poseidon. Ada tempat perlindungan besar dan penting yang didedikasikan untuk Poseidon di Isthmia dekat Korintus. permainan Isthmian yang didedikasikan untuk Poseidon dan  diselenggarakan setiap dua tahun di tempat kudus dewa di Isthmia. Mereka adalah permainan yang paling penting kedua di Yunani setelah Olimpiade.
7.      Aphrodite adalah dewi cinta dan kecantikan. Dia adalah istri dari Hephaestus tetapi cinta dengan perang dewa Ares. Aphrodite lahir dari laut. Dia datang ke darat dekat Paphos di Siprus. Siprus menjadi pusat pemujaan dewi. Ini adalah festival untuk perempuan saja. Ini menandai kematian Adonis, pencinta Aphrodite. Selama festival, wanita menyanyikan lagu berkabung dan kembali diberlakukan pemakaman Adonis. Mereka juga akan membuat kebun di atap rumah.
8.      Hermes adalah dewa perjalanan, bisnis dan olahraga. Dia adalah utusan para dewa dan membimbing jiwa-jiwa orang mati ke neraka. Dia juga pelindung gembala, pencuri, kuburan dan rasul. Hermes adalah dewa batas dan pelanggaran batas. Oleh karena itu patung Hermes ditempatkan di pintu masuk rumah dan kota. Pada hari ketiga Anthesteria tersebut, 'hari pot', makan dibuat dan ditawarkan kepada Hermes dari Underworld, atas nama orang mati. Ini adalah hari ketika roh orang mati berkeliaran di sekitar bumi. Orang mengolesi pintu mereka dengan pitch untuk menghentikan hantu memasuki rumah mereka. Ketika hari itu berakhir, kepala rumah tangga akan berkeliling rumahnya mengatakan 'Keluar goblin, Anthesteria selesai!'.
9.      Artemis dewi berburu, memanah dan melahirkan. Dia juga dewi hewan liar dan biasanya digambarkan sebagai hidup di pedesaan. Dia memiliki kemampuan untuk mengirim petuah atau kematian mendadak untuk manusia, tapi dia juga bisa menyembuhkan mereka. Dia adalah saudara kembar dari dewa Apollo. Ada tempat kudus besar yang didedikasikan untuk Artemis di Ephesos.Brauron adalah festival dirayakan setiap tahun di Brauron dekat Athena. Sebuah fitur yang tidak biasa dari festival melibatkan gadis-gadis muda berusia antara 5 dan 10. Gadis-gadis berpakaian dan bertindak sebagai beruang untuk menenangkan sang dewi.
10.  Ares adalah dewa perang. Namun, tidak seperti Athena, ia tidak sangat licik dalam pertempuran. Dia bukan dewa populer. Dalam 'The Iliad' Zeus mengeluh bahwa Ares adalah yang paling dibenci dari semua anak-anaknya. Ada hampir tidak ada tempat suci yang dikenal atau kuil didedikasikan untuk Ares. Rumahnya dikatakan di tanah Thrace. Orang Yunani kuno menganggap ini menjadi tempat yang liar dan biadab. Ada sedikit festival yang didedikasikan untuk Ares. Namun, itu tradisional untuk tentara untuk menawarkan pengorbanan kepadanya sebelum pertempuran.
11.  Hephaistos adalah dewa api, gunung berapi, pandai besi dan craftworkers. Dia lumpuh dan ini menyebabkan dia dilempar keluar dari Gunung Olympus. Ia menikah dengan Dewi Aphrodite. Dia adalah ayah dari Erechtheus raja legendaris Athena. The Hephaisteion di Athena adalah sebuah kuil yang didedikasikan untuk Hephaistos dan Athena. Candi ini berada di tepi Agora dan diabaikan. Ini craftworkers mungkin telah meminta Hephaistos untuk membawa mereka sukses dalam perdagangan mereka. Chalkeia adalah pesta khusus pekerja perunggu. Hephaistos, sebagai pelindung dari pekerja perunggu dan merupakan salah satu dewa yang dihormati di festival. Hephaisteia adalah satu festival yang didedikasikan untuk Hephaistos. Salah satu fitur utama dari festival adalah perlombaan obor. Obor ras terjadi di banyak festival tetapi sangat relevan dengan Hephaistos karena hubungannya dengan api.
12.  Dionysus adalah dewa perasaan yang meliputi rasa mencintai, semangat tinggi, emosi yang kuat dan berhubungan dengan anggur. Ia juga erat dikaitkan dengan drama dan teater. Dionysos lahir di Thebes, sebuah kota di Attica. Banyak mitos yang melibatkan Dionysos yang berbasis di kota ini. Misalnya, ketika raja Thebes menentang Dionysos, dewa membawa perempuan dari kota gila. Para wanita gila mengira raja untuk singa dan mencabik-cabiknya. The Dionysia besar diadakan setiap tahun di Athena. Fitur utama dari festival adalah kompetisi teater. Berbagai drama oleh dramawan yang berbeda dilakukan dan pemenang diangkat pada akhir festival. Chous adalah secangkir anggur yang diberikan kepada anak-anak muda sebagai hadiah saat Anthesteria tersebut. Anthesteria adalah festival besar diadakan untuk menghormati Dionysos saat guci baru tahun ini anggur dibuka. Selama festival ini anak berusia tiga diberi anggur untuk pertama kali.
Situs-situs penyembahan Zaman Yunani Kuno[11]
1.      Baonion
2.      Kuerius (Poseidon)
3.      Olympia (Zeus)
4.      Alolcolmenye (Apollo)
5.      Onthele (Apollo)
6.      Delphi (Apollo)
7.      Dodona (Zeus)
8.      Tribion
Daftar Kota dan dewa yang sering disembah pada setiap kota[12]
1.      Sparta (Hera, ares, Artemis)                11. Athena (Athena, Dionysus, Poseidon)
2.      Nea Figalia (Hera, Ares)                     12. Lejadi (Poseidon)
3.      Karyay (Artemis)                                13. Olympus (Zeus, dewa-dewa)
4.      Argos (Hera)                                       14. Efesus (Artemis)
5.      Messina (Hera)                                    15. Magnezia (Artemis)
6.      Nehemia (Zeus)                                   16. Samos (Hera)
7.      Helike (Dewa seni)                              17. Didyama (Apollo)
8.      Epidaurus (Asclepius)                         18. Halikarnas (Poseidon)
9.      Corinthia (Poseidon)                           19. Knidos (Aphrodite)
10.  Iilozis (Demeter)                                 20. Lindos (Aphrodite)
Hubungan Dewa Yunani Dengan dewa-dewa sebelumnya
Dewa Zeus , kepala dewa Olympus adalah juga dewa Deus yang dikenal dalam agama India Aria kuno. Namanya banyak dipakai dalam pemujaan-pemujaan Eropa walau setiap penamaannya berbeda. Dewi Artwmis, seperti dewa Approdit dan Venus, adalah dewi Ishtar dari jaman Babilonia . dan dari sini juga timbullah kata-kata “star” pada beberapa bahasa eropa modern yang berarti bintang. Dewi Demeter adalah dewa Isis dari Mesir, seperti yang dikatakan Herodotus, dan merupakan dewa yang banyak mirip pemujaannya pada negeri yunani dengan pemujaan orang Mesir kuno.[13]
Dalam litlatur lain disebutkan bahwa sepanjang sejarah orang Yunani memja berdasarkan keaiban yang terjadi dan ada pada manusia hingga menjadi kesucian dalam pemujaannya. Karena pada mulanya dewa-dewa disana berkehendak sesuai hati dan tidak memiliki atura atau pedoman.




DAFTAR PUSTAKA


1.      Abbas Mahmoud Al-Akkad, Ketuhanan, (Jakarta : Bulan Bintang, 1970)
2.      Drs. Abdul Hamid. Dkk. Sejarah Umum. (Jakarta: PT. Sumber Bahagia. 1979)
3.      Ensiklopedia (Jakarta: PT. Lentera Abadi. 2009)
4.      Marni McGee. Menguak Rahasia Masa Lampau Yunani Kuno.
5.      Mortimer Chambers dkk. The Western Experience, (Americas : McGraw-Hill. 2003
6.      S. A. Nigosian, World Faith, (New York: St. Martin’s Press, 1990)
7.      www.British museum./www.ancientgreece.co.uk/gods/explore/exp_set.html
8.      www.Wikipedia Ensiklopedia Umum. Di akses pada 21-03-2012



[1] Mortimer Chambers dkk. The Western Experience, (Americas : McGraw-Hill. 2003) hal 38.
[2] Drs. Abdul Hamid. Dkk. Sejarah Umum. (Jakarta: PT. Sumber Bahagia. 1979) hal 43-45.
[3] www.Ensiklopedia Wikipedia Umum. Di akses pada 21-03-2012
[4] Drs. Abdul Hamid. Dkk. Sejarah Umum. (Jakarta: PT. Sumber Bahagia. 1979) hal 45-47
[5] Dr. Abdul Hamid. Dkk,”Sejarah Umum”(Jakarta: PT. Sumber Bahagia, 1979) hal.43-48
[6] S. A. Nigosian, World Faith, (New York: St. Martin’s Press, 1990) h. 36-37
[7] www.wikipedia ensiklopedia umum diakses 21-03-2013
[8] Marni McGee. Menguak Rahasia Masa Lampau Yunani Kuno. Hal 10-11
[9]www.Britishmuseum.co.uk /www.ancientgreece.co.uk/gods/explore/exp_set.html
[10] S. A. Nigosian, World faith, (New York: Maritin’s Press, 1990) h. 37
[11] Sami bin Abdullah al-Maghlout, Atlas Agama-Agama, (tejemahan, al-Mahira 2012) h. 53
[12] Sami bin Abdullah al-Maghlout, Atlas Agama-Agama, (tejemahan, al-Mahira 2012) h. 53

[13] Abbas Mahmoud Al-Akkad, Ketuhanan, (Jakarta : Bulan Bintang, 1970), h. 95

Tiada ulasan:

Catat Ulasan