Agama Yunani Kuno
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
“Agama-agama Minor”
“Agama-agama Minor”
Dosen Pembimbing : Hj.Siti Nadroh,
M.Ag
Disusun Oleh :
Siti Romlah
Hasanh
1110032100072
Sapinah
1110032100021
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA VI/A
USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013
2013
A.
Sejarah dan perkembangan
Peradaban Yunani
merupakan peradaban yang patut kita puji. Karena peradabannya lebih dari yang
lain baik dalam kreatifitas arsitekturnya, intelektualnya, menciptakan pemikiran-pemikran
dan expresinya yang kemudian banyak diikuti sejak saat itu.
Masyarakat Yunani
pertama berkembang di pulau Kreta, di sebelah selatan laut Agea. Penduduk Kreta
bukanlah penduduk Yunani melainkan mungkin berasal dari Barat Asia kecil yang datang
3000 SM mereka melakukan perdagangan dengan orang Yunani sehingga meninggalkan
pengaruh dalam seni, agama, dan dalam sistem penulisan. Dalam sejarah
diceritakan bahwa sejumlah kota di Yunani diatur oleh raja. Kota yang paling
berperan adalah kota Mikene. Diman disana telah terdapat pemakaman dengan karya
seni yang menakjubkan. Dalam legenda Yunani juga menceritakan tentang perang
melawan Troy di mana Mikene adalah kekuatan Yunani yang terkemuka.[1]
a.
Kebudayaan Minoa
Orang-orang kreta
berasal dari asia kecil, sedangkan orang-orang Mikene datang dari Eropa bagian
utara. Kebudayaan Mikene itu banyak dipinjam dari Kreta. Maka kedua kebudayaan
itu disebut kebudayaan Minoa. Nama Minoa berasal dari nama Minos, raja kreta
yang berkedudukan di kota Knosus. Kebudayaan Minoa desebut juga kebudayaan laut
Aegea.
Kebudayaan Minoa
(Aegea) berkembang di Kreta 3000 SM selama zaman perunggu. Kemudia mencapai
puncaknya kira-kira pada tahun 2000 SM sampai 1500 SM. Kebudayaan ini dibangun
atas dasar dari kekuatan di laut (maritim). Armada yang kuat mempertahankan
pantai-pantai kreta. Rakyatnya berdagang sekitar laut Aegea dan laut tengah
sebelah timur. Dalam waktu bersamaan mereka mengenalkan kebudayaan mereka
keluar dan menerima kebudayaan dari luar misalnya dari Mesir dan Funisia.
Hasil-hasil kebudayaan Minoa berupa
istana besar di Knosus. Dinding-dindingnya dilukisi berwarna dengan fresco
yaitu lukisan cat cair pada dinding yang masih basah. Isatana itu didirikan
oleh raja Minos pada tahun 1600 SM. Bangunan itu memerlukan teknologi yang
tinggi dan ekonomi yang kuat untuk membiayainya. Selain istana terdapat tempat
pemandian dan pengerian air, patung dan keramik yang indah. Orang kreta juga
berolahraga seperti adu tinju, adu lari. Tari-tarian juga merupakan kegemaran
mereka. Kedudukan wanita sama dengan pria. Dewa utama orang Kreta ialah seorang
dewi yang dipuja sebagai pembawa kejahatan dan kebaikkan.
Pada
kira-kira tahun 1500 SM orang Kreta diserbu oleh orang-orang Mikene. Sebagian
apa yang dibangun orang kreta dihancurkan. Akan tetapi selebihnya mereka
pelihara, apalagi lama sebelumnya mereka telah meminjam kebudayaan dari Kreta.
Di antara peninggalan-peninggalan Mikene adalah bangunan berupa istana yang
memiliki 60 kamar. Ada pula kuburan-kuburan yang berbentuk sarang lebah yang
disebut thalos. Sebuah contoh lain seni bangunan Mikene ialah gerbang singa
dari Mikene. Disebut demikian karena di atas pintu gerbang terdapat dua patung
singa[2]
b. Orang-orang
Yunani pertama
Orang-orang Hellena
(Hellas) adalah sebutan kuno untuk orang-orang Yunani. Semula mereka merupaka
suku-suku pengembara dari rumpun Indo-Eropa. Mereka menyerbu keselatan, ke
jazirah yang sekarang disebut Yunani anatara tahun 2000 SM sampai 1000 SM.
Dalam penyerbuan itu mereka menaklukan penduduk asli atau penduduk yang datang
lebih dahulu dari mereka. Mereka hancurkan dan tundukan kebudayaan Mikene dan
Kreta. Pada kira-kira tahun 1000 SM, mereka telah menduduki seluruh jazirah
Yunani, sebagian dari asia kecil dan kepulauan di laut Aegea. Adapun suku-suku
Hellena antara lain: Arcadian/Akhaia, Ionian, Aeolian dan Dorian.
Ø Suku
Arcadian/Akhaia
Akhaia
adalah daerah paling utara di Peloponnesos,
meliputi pesisir utara Arkadia.
Batas selatannya adalah pegunungan Erymanthos,
batas tenggaranya adalah pegunungan Kyllene,
batas timurnya adalah Sikyon,
dan batas baratnya adalah sungai Larissos.
Selain dataran di sekitar Dyme,
di sebelah barat, secara umum Akhaia adalah daerah bergunung-gunung.
Ø Suku
Ionia
Suku Ionia (bahasa Yunani: Ἴωνες, Íōnes) adalah satu dari empat suku utama yang
merupakan leluhur bangsa Yunani,[1] tiga suku
lainnya adalah suku Doria, suku Aiolia, dan suku Akhaia. dialek Ionia
sendiri menjadi salah satu dari tiga dialek utama dalam bahasa Yunani di Yunani kuno, bersama dengan dialek Doria dan dialek Aiolia.
Di Yunani Klasik, suku Ionia dapat merujuk pada beberapa pengertian. Dalam arti sempit,
suku Ionia adalah penghuni daerah Ionia di Asia Kecil (Turki modern). Dalam arti luas, suku Ionia meliputi
semua penutur dialek Ionia, termasuk penduduk Euboia, Kyklades dan banyak
koloni Ionia. Dan dalama arti yang lebih luas lagi, suku Ionia adalah semua
penutur bahasa Yunani Timur, yang meliputi juga dialek Attika.
Ø Suku
Aeolian
Suku Aiolia (bahasa Yunani: Αἰολεῖς) merupakan salah satu dari empat suku Yunani utama, yang membentuk bangsa Yunani kuno (ketiga suku lainnya adalah suku Akhaia, Doria, dan Ionia). Nama Aiolia berasal dari Aiolos, tokoh dalam
mitologi Yunani yang dipersaya sebagai leluhur suku ini.
Mereka menuturkan dialek Yunani kuno
yang disebut dialek Aiolia. Suku Aiolia berasal
dari Thessalia, tepatnya di tempat yang disebut Aiolis. Suku Aiolia
muncul dengan jumlah orang yang paling banyak dibanding suku Yunani lainnya
pada masa awal. Orang Boiotia, bagian dari suku Aiolia, diusir dari Thessalia
oleh orang Thessalia pribumi dan kemudian berpindah ke Boiotia. Suku
Aiolia tersebar di banyak tempat lainnya di Yunani, misalnya di Aitolia, Lokris, Korinthos, Elis dan Messenia. Selama invasi Doria, suku Aiolia bermigrasi dari Thesalia, melintasi Laut Aigea lalu menuju ke pulau Lesbos dan suatu daerah lain di Asia Kecil yang mereka kemudian sebut Aiolis. Menurut Herodotos, suku
Aiolia merupukan keturunan bangsa Pelasgos.
Ø Suku
Dorian
Suku Doria (bahasa Yunani: Δωριεῖς, Dōrieis,
tunggal Δωριεύς, Dōrieus) adalah satu dari empat suku bangsa utama yang
menjadi leluhur bangsa Yunani kuno.[1]
Nama Doria
digunakan oleh Homeros dalam
karyanya, Odisseia,[2] dan disebutkan
bahwa mereka menghuni pulau Kreta. Sementara Herodotos menyebut
mereka dengan nama ethnos[3] yang merupakan
asal-usul kata etnis. Suku Doria
adalah orang-orang yang termasuk dalam suku bangsa Hellenes. Mereka
memiliki beragam cara hidup dan organisasi sosial. Kehidupan mereka bervariasi
mulai dari pusat perdagangan padat di kota Korinthos, yang terkenal
atas seni dan arsitekturnya, sampai negara militer yang tertutup seperti
Lakedaimon atau Sparta.
Suku Doria
kemudian terbagi-bagi lagi menjadi sejumlah kelompok etnis yang terpisah dan
kadang saling bermusuhan. Biasanya nama kelompok etnisnya berasal dari tempat
mereka tinggal.
Dalam perang,
suatu negara Doria biasanya sering meminta bantuan pada negara Doria lainnya.
Suku Doria menggunakan dialek tersendiri yang disebut dialek Yunani Doria. Selain itu ciri sosial dan tradisi
sejarah mereka juga berbeda dari suku-suku Yunani lainnya.
Ada beragam
versi mengenai asal-usul mereka. Satu teori yang banyak dipercaya pada masa
kuno, namun belum terbukti, adalah bahwa suku Dorria berasal dari daerah
pegunungan di timur laut Yunani, Makedonia kuno, dan Epiros. Mereka
kemudian bermigrasi ke Peloponnesos, ke pulau-pulau Aigea tertentu, Yunani Besar, Lapithos dan Kreta. Teori lainnya adalah bahwa suku Doria
berasal dari Asia
Kecil, dan mereka kemungkinan bermigrasi melalui Yunani timur
laut dan bermukim di Yunani selatan atau bermigrasi dari pesisir barat Asia
Kecil dan berpindah ke pulau-pulau Aigea dan ke Yunani selatan.
Pada abad ke-5
SM, suku Doria dan suku Ionia merupakan dua kelompok etnis yang paling
berpengaruh. Perseturuan kedua suku itu berujung pada Perang
Peloponnesos.[3]
Diantara keempat suku
ini Ionia yang paling maju. Dari nama lonia ini lah kita kenal nama yunani
sekarang.
Masa antara 1000 SM
sampai 8000 SM dikenal dengan zaman Homeros, menurut nama seorang penulis
Yunani terkenal. Nama zaman ini sebenarnya berdasarkan atas perkembangan
karya-karya syairnya yang semula dituturkan dari mulut ke mulut sebelum
dituliskan. Dua karyanya yang utama berjudul Iliad dan Odysseus (Ulysses).
Iliad menceritakan
perang antara orang Yunani dan Troya. Perang ini terjadi karena Parsis, putra
raja Troya menculik Helena, istri dari seorang raja Sparta. Orang Yunani menuntut
balas dengan mengepung kota Troya. Perang itu berlarut-larut selama sepuluh
tahun. Kedua belah pihak menunjukan kepahlawanan masing-masing. Akhirnya kota
Troya jatuh ketangan Yunani dengan siasat kuda Troya. Atas usul Odysseus,
dibuat sebuah kuda kayu raksasa. Dalam tubuh kuda itu dapat masuk
berratus-ratus tentara Yunani. Orang Troya yang menyangkah bahwa orang Yunani
telah menarik diri, lalu menyeret kuda kayu raksasa itu ke dalam kota Troya.
Pada malam hari ketika orang Troya telah tertidur, maka keluarlah orang Yunani
dari dalam tubuh kuda. Demikianlah dengan mudah mereka membunuh dan menaklukan
kota Troya.
Syair Odysseus
menceritakan pengembaraan Odysseus setelah jatuhnya Troya. Ia telah
bertahun-tahun telah meninggalkan negerinya yang bernama Ithaka. Dalam
perjalanan pulangnya itu ia mengalami peristiwa-peristiwa yang luar biasa.
Kesudahannya ia tiba di negerinya setelah membalas dendam pada seorang
pangerang yang telah mencoba merebut tahtanya.
Dari cerita-cerita
Homeros itu kita mendapat gambaran tentang kehidupan orang-orang Yunani pada
masa-masa awalnya. Ternyata raja-raja digambarkan tidak terlalu berkuasa dan
tidak terlalu kaya. Kehidupan masih sederhana sekali. Diceritakan bahwa
puteri-puteri raja masih mencucui pakaian sendiri dipinggir kali dan pangeran
mengembalakan ternak. Rakyat sekaligus adalah prajurit, petani dan pedagang.
Kebanyakan waktu mereka digunakan untuk menaklukan suku-suku lain, atau
berternak, bercocok tanam seperti anggur, zaitun, dan gandum.[4]
c. Pertumbuhan
dan perkembangan Yunani
Tidak lagi seperti
zaman Homeros, dalam sejarah selanjutnya, pertumbuhan dan perkembangan Yunani
dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan semakin bertambah maju dan
berkembang. Pada abad ke-7 SM tumbuh dan berkembang Negara-negara kota seperti
Sparta, Athena, Thebe, Corinthia, dam Argos. Bukan hanya di daratan jazirah
Yunani saja, tetapi tersebar pulau Negara-negara kota itu di pulau-pulau laut
Aegea. Masa antara abad ke-7 dan ke-6 SM adalah zaman kolonisasi Yunani. Yakni
perpindahan penduduk Yunani ke tempat yang baru. Kolonis-kolonis meninggalkan
kotanya menuju asia kecil, thrasia, daerah-daerah sepanjang laut hitam. Italia
bagian selatan dan sisilia.
Kolonis-kolonis Yunani
membawa serta pula cara-cara hidup mereka yang lama di Negara-negara induknya.
Mereka bermukin di seluruh laut tengah sebelah timur, terutama di lonia yang
menjadi pusat kebudayaan yang gemilang. Kolonis-kolonis mendirikan
Negara-negara kota sambil memperkenalkan kebudayaan mereka ke luar. Maka
terjadi pertukaran kebudayaan antara Yunani dan Timur Tengah.
Dalam pertumbuhan
Negara-negara kota di jazirah Yunani, maka ada dua Negara kota yang muncul dan
saling bertentangan yaitu Athena dan Sparta. Keduanya bersaing keras untuk
menjadi penguasa tunggal di seluruh Yunani. Sparta terkenal sebagai Negara
militer. Pendidikannya ditujukan untuk menjadikan rakyat Sparta
prajurit-prajurit yang kuat dan berani. Sebaliknya Athena menjadi Negara
demokrasi. Kata demokrasi sendiri berasal dari kata-kata Yunani: demos=rakyat
dan kratein=memerintah. Jadi pemerintahan oleh rakyat. Hanya rakyat dalam
demokrasi di Athena masih terbatas pada warga kota Athena saja. Ada pun
budak-budak yang jumlahnya banyak sekali, yang bekerja bagi kemakmuran Athena,
tidak termasuk demos dan mereka tidak mempunyai hak-hak politik.
Perang dengan Persia
(500 – 479 SM) dapat mempersatukan sementara Athena dan Sparta. Kemenangan
berakhir di pihak Yunani. kembali Athena dan Sparta berselisih. Perselisihan
itu menyebabkan keduanya berperang dalam perang Peloponnesia (431 – 404 SM).
Meskipun Sparta menang, namun Yunani secara keseluruhannya menjadi lemah karena
perang-perang saudara itu. Kelemahan ini memudahkan raja Philippus dari
Masedonia menaklukan Yunani pada tahun 338 SM.
Setelah Philippus
menjadi penguasa Yunani, maka ia bermaksud merebut asia kecil dari Persia.
Sebelum maksudnya terleksana, Philippus mati terbunuh. Ia digantikan oleh
puteranya yang bernama Iskandar pada tahun 336 SM. Anak mudah ini luar biasa.
Dialah yang menjadi Iskadar Agung. Bagi Yunani mulai memasuki zaman baru. Dalam
perjalanan penaklukan Iskandar Agung “kebudayaan Hellenisme” diperkenalkan di
dunia Timur (Timur Tengah). Imperium Iskandar Agung meliputi dunia kuno yang
amat luas: sejak dari India di timur, Mesir, Asia Kecil sampai Yunani di barat.[5] Tahun
197 SM Roma tiba dan menaklukan Makedon dan yunani, sebuah kejadian yang penuh
perjuangan antara roma dan yunani selama 50 tahun. Akhirnya, roma memusnahkan
makedon tahun 148 SM dan kemudian menjadikan yunani sebagai ibukota di propinsi
roma. Romawi secara bertahap menyelesaikan penaklukan mereka
ke sebagian
besar dunia helenistik antara 146 dan 127
SM.[6]
d.
Masa Alexander Agung (Iskandar Agung)
Aleksander
III dari Makedonia (20/21 Juli 356 – 10/11 Juni
323 SM), lebih dikenal sebagai Aleksander
Agung (bahasa Yunani: Μέγας Ἀλέξανδρος, Mégas Aléxandros)
atau Iskandar Agung, adalah raja
Kekaisaran Makedonia (bahasa Yunani:
Βασιλεύς Μακεδόνων),
sebuah negara di daerah timur laut Yunani.
Pada usia tiga puluh tahun, dia memimpin sebuah kekaisaran terbesar pada masa sejarah kuno,
membentang mulai dari Laut Ionia sampai pegunungan Himalaya.
Dia tidak pernah terkalahkan dalam pertempuran dan dianggap sebagai komandan
perang terhebat sepanjang masa. Aleksander lahir di Pella
pada 356 SM dan merupakan murid seorang filsuf terkenal, Aristoteles.
Pada tahun 336 SM Aleksander menggantikan ayahnya, Filipus II dari Makedonia,
sebagai pemimpin Makedonia setelah ayahnya dibunuh oleh pembunuh gelap. Filipus
sendiri telah menaklukkan sebagian besar negara-kota
di daratan utama Yunani ke dalam hegemoni
Makedonia, melalui militer dan
diplomasi.
Setelah
kematian Filipus, Aleksander mewarisi kerajaan yang kuat dan pasukan yang
berpengalaman. Dia berhasil mengukuhkan kekuasaan Makedonia di Yunani, dan
setelah otoritasnya di Yunani stabil, dia melancarkan rencana militer untuk
ekspansi yang tak sempat diselesaikan oleh ayahnya. Pada tahun 334 SM dia
menginvasi daerah kekuasaan Persia di Asia Minor
dan memulai serangkaian kampanye militer yang
berlangsung selama sepuluh tahun. Aleksander mengalahkan Persia dalam sejumlah
pertempuran yang menentukan, yang paling terkenal antara lain Pertempuran
Issus dan Pertempuran Gaugamela. Aleksander lalu
menggulingkan kekuasaan raja Persia, Darius III,
dan menaklukkan keseluruhan Kekasiaran Persia (Kekasiaran
Akhemeniyah). Kekaisaran Makedonia kini membentang mulai dari Laut Adriatik
sampai Sungai Indus.
Karena
berkeinginan mencapai "ujung dunia", Aleksander pun menginvasi India pada tahun 326 SM,
namun terpaksa mundur karena pasukannya nyaris memberontak. Aleksander
meninggal dunia di Babilonia pada 323 SM, tanpa sempat melaksakan rencana
invasi ke Arabia. Setelah kematian Aleksander, meletuslah
serangkaian perang saudara yang memecah-belah kekaisarannya menjadi empat
negara yang dipimpin oleh Diadokhoi, para jenderal Aleksander. Meskipun terkenal karena
penaklukannya, peninggalan Aleksander yang bertahan paling lama bukanlah
pemerintahannya, melainkan difusi budaya yang terjadi
berkat penaklukannya.
Berkat
penaklukan Aleksander, muncul koloni-koloni Yunani di daerah timur yang
berujung pada munculnya budaya baru, yaitu perpaduan kebudayaan Yunani,
Mediterrania, Mesir, dan Persia yang disebut dengan Peradaban Hellenis atau Hellenisme. Aspek-aspek
Hellenis tetap ada dalam tradisi Kekaisaran Bizantium sampai pertengahan
abad 15. Pengaruh Hellenisme ini bahkan sampai ke India dan Cina. Khusus di Cina,
pengaruh kebudayaan ini dapat ditelusuri di antaranya dengan artefak yang
ditemukan di Tunhuang. Aleksander
menjadi legenda sebagai pahlawan klasik dan diasosiasikan dengan karakteristik Akhilles.
Aleksander juga muncul dalam sejarah dan mitos-mitos di Yunani maupun di luar
Yunani. Aleksander menjadi pembanding bagi para jenderal bahkan hingga saat
ini, dan banyak Akademi militer di seluruh dunia yang
mangajarkan siasat-siasat pertempurannya.
Aleksander
selama ekspansinya juga mendirikan beberapa kota yang semuanya dinamai
berdasarkan namanya, seperti Aleksandria atau Aleksandropolis. Salah satu dari
kota bernama Aleksandria yang berada di Mesir, kelak menjadi
terkenal karena perpustakaannya yang lengkap dan bertahan hingga seribu tahun
lamanya serta berkembang menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia pada masa
itu.
Walaupun
hanya memerintah selama 13 tahun, semasa kepemimpinannya ia mampu membangun
sebuah imperium yang lebih besar dari setiap imperium yang pernah ada
sebelumnya. Pada saat ia meninggal, luas wilayah yang diperintah Aleksander
berukuran 50 kali lebih besar daripada yang diwariskan kepadanya serta mencakup
tiga benua (Eropa,
Afrika,
dan Asia).
Gelar yang Agung atau Agung di belakang namanya diberikan
karena kehebatannya sebagai seorang raja dan pemimpin perang lain serta
keberhasilannya menaklukkan wilayah yang sangat luas.[7]
e. Empat
zaman penting di Yunani
1. Mikene
(1400-1100 SM)
Pada akhir zaman
perunggu kota mikene di peloponnesos adalah kota yang berpengaruh di laut
Aegea. Menurut Hemeros benteng mikene adalah singgahsana Agamemnon, raja yang
memimpin Yunani dalam perang Troya. Mikene adalah kota yang makmur dan menjalin
hubungan perdagangan dengan Mesir, Surya, dan Palestina.
Para sodagarnya membuat
catatan dalam bahasa Yunani awal. Pada sekitar 1100 SM pengaruh kota ini lenyap
ketika di serang dan dibakar habis oleh penyerang yang tidak dikenal.
2. Zaman
kegelapan (1100-750 SM)
Setelah jatuhnya Mikene
tulisan menghilang, istilah zaman kegelapan mengacu kepada minimnya catatan
sejarah bukan minimnya pencapaian. Konon masyarakat baru memasuki Agea dari
utara. Raja-raja bermunculan memrintah komunitas-komunitas kecil. Ini lah cikal
bakal Negara kota Yunani. Pujangga mulai mencetak mitos dan legenda yang di
tulis pada abad ke-8 SM, ketika para pemikir bahasa Yunani kembali menulis.
Kali ini dengan huruf varian fenesia.
3. Zaman
klasik (250-323 SM)
Negara kota Yunani
berkembang dan mendirikan koloni-koloni di seantero Mediterania sebuah aliansi
Yunani yang dipimpin Athena dan Sparta serta sekutu mereka: perang berakhir
sekitar 30 tahun kemudian dengan kekalahan Athena pascaperang, fhilip II dari
Makedoneia berkuasa atas seluruh Yunani, puteranya Alexander mendidrikan
kekkuasaan yang terbentang di seantero Asia dan India
4. Periode
Helenistik (323-31 SM)
Meskipun kekuasaan
Alexander terpecah menjadi tiga kerajaan besar dan banyak wilayah kecil,
pengaruh Yunani tetap terlihat melalui Helenistik Yunani-politik, sastra, seni
dan bahasa yang didukung oleh pendidikan dan luasnya penggunaan tulisan. Bangsa
Romawi pindah ke bekas kekuasaan Alexander pada tahun 168 SM dan pada 86 SM
menguasai Athena. Mereka terbukti menjadi pendukung besar banyak aspek budaya
Yunani.[8]
B. Ajaran
dan praktek keagamaan
Bangsa
Yunani menyembah dan percaya kepada banyak dewa dan dewi. Dewa-dewi itu berdiam
disuatu gunung yang bernama olimpia, dibawah pimpinan suatu dewa tertinggi yang
bernama Zeus. Zeus adalah raja dari para dewa. Dia bisa mengendalikan
cuaca. Penyair Yunani kuno, Hesiod, memanggilnya 'awan-pengumpul' dan 'guntur'.
Senjatanya yang paling ampuh adalah petir. Orang Yunani kuno percaya bahwa
ketika petir menyambar bumi, itu adalah tanda Zeus hadir. Zeus juga sangat memperhatikan
keramah tamahan, jika ada yang memperlakukan tamu dengan sangat buruk maka Zeus
akan marah. [9]
Wahyu yang didapatkan untuk
orang/suku yunani didapat dari kultus pra yunani (Pelasgian), ketika Zeus berfirman
itu melalui penjelmaan atau lewat perantara oracles dan berpusat di Dodona.
selain Zeus dewa-dewa yang dibawah Zeus masih banyak lagi seperti Jupiter,
Dyaus. Beberapa dewa seperti dewi perapian Hestia, yang personifikasinya
samar-samar. Yang lainnya juga seperti Apollo, hermes, dan Dionisus yang
menepati tempat, tongkat atau batu.[10]
Di bawah ini beberapa dewa yang dipercayai oleh orang-orang
yunani :
1.
Zeus
sebagai dewa tertinggi yang mendiami langit. Symbol dari Zeus ini adalah petir.
Zeus bertempat di sebuah gunung Ida di Kreta. Zeus menjadi raja tertinggi
karena ia berhasil menyelamatkan saudara-saudaranya dari ayahnya yang bernama
kronos. Kronos merupakan Raja para Titan dan ia sangat khawatir akan dibunuh
oleh anak-anaknya karena ia telah memakan anak-anaknya. Kemudian setiap
kelahiran anaknya ia langsung memakannya. Sampai kelahiran anaknya yang keenam
yaiu Zeus, ibunya Rhea menyulap batu menjadi Zeus dan menyembunyikan Zeus
disebuah gunung yang disana ia diasuh oleh seekor kambing. Setelah dewasa ia
menjadi pelayang bagi Kronos dan ketika memberikan/menyuguhkan minuman ia
memberikan ramuan kedalam minuman tersebut sehingga membuat ayahnya muntah dan
mengelarkan anak-anaknya yang sebelumnya dimakan, dari situlah Zeus dan
saudaranya bersatu melawan ayahnya dan ia dijadikan sebagi dewa tertinggi. Olimpiade adalah sebuah
festival yang didedikasikan untuk Zeus. Ini diadakan
setiap empat tahun di Olympia. Bagian yang
paling penting dari festival
adalah kompetisi atletik.
Pria dari seluruh dunia Yunani berkompetisi di berbagai jenis olahraga. Pemenang dari permainan
diperlakukan seperti pahlawan.
2.
Hera adalah
istri Zeus dan ratu para dewa.
Dia adalah dewi
pernikahan dan perkawinan.
Dewi hera ini banyak cemburu terhadap suaminya karena Zeus memiliki banyak
istri, sehingga hera menghabisi istri dan anak-anaknya yang tidak sah. Memiliki
symbol sebuah mahkota yang tinggi. Samos diyakini tempat kelahiran Hera. Heraion, dibangun
di tempat kelahirannya Ini adalah salah satu
kuil tertua di Yunani.
Heraia adalah sebuah
festival yang didedikasikan untuk Hera. Seperti Olimpiade, festival ini terdapat kompetisi atletik dan diadakan di Olympia. Namun, hanya
perempuan
yang diperbolehkan untuk bersaing di Heraia tersebut.
3.
Athena adalah
dewi perang dan kebijaksanaan. Dia juga dewi
keputusan dan kerja. Dia dikaitkan
dengan kota, dan hampir setiap kota di Yunani memiliki
tempat perlindungan yang didedikasikan
untuk Athena.
Dia menemukan kereta
dan membangun kapal pertama.
Pohon zaitun adalah suci baginya. Dewi Athena ini tampil dengan baju besi lengkap dan helm. Dapat juga terkait
dengan burung
hantu. Zeus adalah ayah dari Athena dan ibunya adalah
Metis, yang berarti kebijaksanaan. Zeus diberitahu
sebelum Athena lahir, bahwa setiap anak yang lahir ke Metis akan lebih kuat
daripada ayahnya. Zeus sangat khawatir dengan hal ini dan memutuskan untuk menelan Metis sebelum dia bisa
melahirkan anak.
Beberapa waktu kemudian, Zeus
mulai mengalami sakit kepala mengerikan. Rasa sakit tumbuh
begitu tak tertahankan bahwa Zeus
meminta Hephaistos untuk memotong kepalanya terbuka untuk melihat apa yang salah.
Ketika Hephaistos membuka
kepalanya, Athena muncul dari tengkorak Zeus
sepenuhnya tumbuh dan berpakaian untuk berperang. Kebanyakan kota Yunani memiliki
tempat perlindungan atau kuil didedikasikan untuk Athena karena dia adalah 'pelindung
wanita'. Beliau merasa sangat terkait dengan kota
Athena. Ada mitos bahwa hadiah
Athena ke kota adalah
pohon zaitun. Ini tumbuh di Acropolis, pohon zaitun suci tumbuh di dekat Akademi Plato
- mereka menyediakan minyak untuk hadiah
di Olimpiade Panathenaic.
Pada abad ke-5 SM
sebuah kuil besar untuk Athena dibangun di
Acropolis Athena. Candi ini
disebut Parthenon.
Panathenaia adalah sebuah
festival besar diadakan di
Athena untuk menghormati Athena. Semua
masyarakat Athena terlibat
dalam perayaan itu: laki-laki, perempuan, warga,
budak dan orang asing yang tinggal di Athena. Festival ini terdiri dari pengorbanan, kompetisi dan prosesi besar untuk
menyajikan jubah baru untuk
patung kuno Athena
di Acropolis.
4.
Apollo adalah dewa matahari, kebenaran,
musik, puisi, tari dan penyembuhan. Biasanya para penyair menempatkan
diri di bawah perlindungannya. Dalam masa perang, busur adalah simbolnya. Dalam masa damai simbolnya adalah kecapi atau kithara
(jenis alat musik).
Delos adalah tempat kelahiran Apollo dan adiknya Artemis.
Pulau ini tetap suci
bagi Apollo.
Delphi juga memiliki
keterkaitan dengan hal ini. Ini adalah situs dari
salah satu firman yang paling penting di Yunani. Orang-orang akan datang
ke sini untuk mencari saran dari
Apollo pada berbagai
masalah. Permainan Pythian diadakan di Delphi, Delphi merupakan
sebuah kota yang terletak di gunung parnassus. Tidak seperti festival
olahraga lainnya, Olimpiade dan permainan Heraia,
permainan Pythian juga memiliki musik dan kompetisi puisi. Pemenang
dalam permainan disajikan dengan karangan bunga yang terbuat dari daun laurel - pohon yang suci bagi
Apollo.
5.
Demeter adalah dewi kesuburan dan
pertanian. Dia adalah dewi yang penting bagi
petani dan perempuan. Demeter
juga dikaitkan dengan dunia bawah.
Dalam mitos, Demeter
diyakini telah tinggal
di Eleusis sementara ia berduka karena kehilangan putrinya Persephone. Dia menyerahkan
rahasia pertanian dan kesuburan kepada putra raja, Triptolemos. Setiap
tahun orang dari seluruh dunia Yunani datang untuk
mempelajari rahasia di sebuah
festival di Eleusis disebut
Misteri Eleusinian.
Kita tahu sedikit tentang apa yang terjadi di festival ini. Orang-orang yang telah
mengambil bagian dalam Misteri
harus menjaga pengalaman mereka rahasia. Oleh karena itu kami hamper
tidak memiliki bahan tertulis pada peristiwa yang terjadi di Eleusis. Thesmophoria adalah festival untuk
perempuan saja yang didedikasikan untuk Demeter. Festival ini dirayakan di
seluruh Yunani. Perempuan akan mengorbankan anak babi untuk dewi.
6.
Poseidon adalah dewa laut dan kuda.
Dia adalah saudara dari Zeus. Dia dikenal karena temperamen buruk dan sangat
ditakuti karena kemampuannya untuk
menyebabkan gempa bumi. Dia
diyakini dapat membuat air segar
menyembur keluar dari bumi. Hal pertama yang banyak pelaut
akan terlihat ketika berlayar ke Attica di
Yunani adalah kuil yang indah di Cape Sounion. Candi ini didedikasikan untuk Poseidon. Ada tempat
perlindungan besar dan penting yang
didedikasikan untuk Poseidon di
Isthmia dekat Korintus.
permainan Isthmian yang didedikasikan untuk Poseidon dan diselenggarakan
setiap dua tahun di tempat kudus
dewa di Isthmia.
Mereka adalah permainan yang paling
penting kedua di Yunani setelah Olimpiade.
7.
Aphrodite adalah dewi cinta dan kecantikan. Dia adalah istri dari
Hephaestus tetapi cinta dengan perang dewa
Ares. Aphrodite lahir dari laut.
Dia datang ke darat dekat Paphos di Siprus. Siprus
menjadi pusat pemujaan
dewi. Ini adalah festival
untuk perempuan saja. Ini menandai kematian Adonis,
pencinta Aphrodite. Selama festival, wanita
menyanyikan lagu berkabung
dan kembali diberlakukan pemakaman Adonis. Mereka
juga akan membuat kebun di atap rumah.
8.
Hermes adalah
dewa perjalanan, bisnis
dan olahraga. Dia adalah utusan
para dewa dan membimbing jiwa-jiwa orang mati ke
neraka. Dia juga pelindung gembala, pencuri,
kuburan dan rasul.
Hermes adalah dewa batas
dan pelanggaran batas. Oleh karena itu patung Hermes
ditempatkan di pintu masuk rumah dan kota.
Pada hari ketiga Anthesteria
tersebut, 'hari pot',
makan dibuat dan
ditawarkan kepada Hermes dari Underworld, atas nama orang mati. Ini adalah
hari ketika roh orang mati berkeliaran di sekitar bumi. Orang mengolesi pintu mereka
dengan pitch
untuk
menghentikan hantu memasuki rumah
mereka. Ketika hari itu berakhir,
kepala rumah tangga akan berkeliling
rumahnya mengatakan 'Keluar goblin, Anthesteria
selesai!'.
9.
Artemis dewi berburu, memanah
dan melahirkan. Dia juga dewi hewan liar
dan biasanya digambarkan
sebagai hidup di pedesaan. Dia memiliki kemampuan
untuk mengirim petuah atau kematian mendadak untuk manusia, tapi dia juga bisa menyembuhkan
mereka. Dia adalah saudara kembar
dari dewa Apollo.
Ada tempat kudus besar
yang didedikasikan untuk Artemis di Ephesos.Brauron adalah festival dirayakan setiap tahun di Brauron dekat Athena.
Sebuah fitur yang tidak biasa dari festival melibatkan
gadis-gadis muda berusia antara 5 dan 10. Gadis-gadis
berpakaian dan bertindak
sebagai beruang untuk menenangkan
sang dewi.
10.
Ares adalah
dewa perang. Namun, tidak seperti
Athena, ia tidak sangat
licik dalam pertempuran. Dia
bukan dewa populer. Dalam 'The Iliad' Zeus
mengeluh bahwa Ares adalah yang paling dibenci dari semua anak-anaknya.
Ada hampir tidak ada tempat
suci yang dikenal atau kuil
didedikasikan untuk Ares. Rumahnya dikatakan di
tanah Thrace. Orang Yunani
kuno menganggap ini menjadi tempat yang liar dan biadab.
Ada
sedikit festival yang didedikasikan untuk Ares.
Namun, itu tradisional untuk tentara untuk menawarkan pengorbanan kepadanya sebelum
pertempuran.
11.
Hephaistos adalah dewa api, gunung
berapi, pandai besi dan craftworkers.
Dia lumpuh dan
ini menyebabkan dia dilempar
keluar dari Gunung Olympus. Ia menikah dengan Dewi Aphrodite. Dia adalah
ayah dari Erechtheus raja legendaris Athena.
The Hephaisteion di
Athena adalah sebuah kuil yang didedikasikan untuk Hephaistos dan Athena. Candi ini
berada di tepi Agora
dan diabaikan. Ini craftworkers mungkin telah
meminta Hephaistos untuk membawa mereka sukses dalam perdagangan mereka. Chalkeia adalah pesta khusus
pekerja perunggu. Hephaistos, sebagai pelindung dari pekerja
perunggu dan merupakan salah satu dewa
yang dihormati di festival. Hephaisteia
adalah satu festival
yang didedikasikan untuk Hephaistos.
Salah satu fitur utama dari festival adalah perlombaan
obor. Obor ras
terjadi di banyak
festival tetapi sangat relevan dengan Hephaistos karena hubungannya dengan
api.
12.
Dionysus adalah dewa perasaan yang meliputi
rasa mencintai,
semangat tinggi, emosi yang kuat
dan berhubungan dengan anggur. Ia juga erat dikaitkan dengan drama
dan teater. Dionysos lahir di Thebes,
sebuah kota di Attica. Banyak mitos yang
melibatkan Dionysos yang berbasis di kota ini. Misalnya,
ketika raja Thebes menentang Dionysos, dewa
membawa perempuan dari kota gila. Para wanita
gila mengira raja
untuk singa dan
mencabik-cabiknya. The Dionysia besar
diadakan setiap tahun di Athena. Fitur utama
dari festival
adalah kompetisi teater.
Berbagai drama oleh
dramawan yang berbeda dilakukan dan pemenang
diangkat pada akhir festival.
Chous
adalah secangkir anggur yang diberikan kepada
anak-anak muda sebagai hadiah saat Anthesteria tersebut.
Anthesteria adalah festival
besar diadakan untuk menghormati
Dionysos saat guci
baru tahun ini anggur
dibuka. Selama festival
ini anak berusia tiga diberi anggur
untuk pertama kali.
1. Baonion
2. Kuerius
(Poseidon)
3. Olympia
(Zeus)
4. Alolcolmenye
(Apollo)
5. Onthele
(Apollo)
6. Delphi
(Apollo)
7. Dodona
(Zeus)
8. Tribion
1. Sparta
(Hera, ares, Artemis) 11.
Athena (Athena, Dionysus, Poseidon)
2. Nea
Figalia (Hera, Ares) 12.
Lejadi (Poseidon)
3. Karyay
(Artemis) 13.
Olympus (Zeus, dewa-dewa)
4. Argos
(Hera) 14.
Efesus (Artemis)
5. Messina
(Hera) 15.
Magnezia (Artemis)
6. Nehemia
(Zeus) 16.
Samos (Hera)
7. Helike
(Dewa seni) 17.
Didyama (Apollo)
8. Epidaurus
(Asclepius) 18.
Halikarnas (Poseidon)
9. Corinthia
(Poseidon) 19. Knidos
(Aphrodite)
10. Iilozis
(Demeter) 20.
Lindos (Aphrodite)
Hubungan
Dewa Yunani Dengan dewa-dewa sebelumnya
Dewa
Zeus , kepala dewa Olympus adalah juga dewa Deus yang dikenal dalam agama India
Aria kuno. Namanya banyak dipakai dalam pemujaan-pemujaan Eropa walau setiap
penamaannya berbeda. Dewi Artwmis, seperti dewa Approdit dan Venus, adalah dewi
Ishtar dari jaman Babilonia . dan dari sini juga timbullah kata-kata “star”
pada beberapa bahasa eropa modern yang berarti bintang. Dewi Demeter adalah
dewa Isis dari Mesir, seperti yang dikatakan Herodotus, dan merupakan dewa yang
banyak mirip pemujaannya pada negeri yunani dengan pemujaan orang Mesir kuno.[13]
Dalam
litlatur lain disebutkan bahwa sepanjang sejarah orang Yunani memja berdasarkan
keaiban yang terjadi dan ada pada manusia hingga menjadi kesucian dalam
pemujaannya. Karena pada mulanya dewa-dewa disana berkehendak sesuai hati dan
tidak memiliki atura atau pedoman.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Abbas Mahmoud Al-Akkad, Ketuhanan, (Jakarta
: Bulan Bintang, 1970)
2.
Drs. Abdul Hamid. Dkk. Sejarah Umum. (Jakarta: PT. Sumber
Bahagia. 1979)
3.
Ensiklopedia (Jakarta: PT. Lentera
Abadi. 2009)
4.
Marni McGee. Menguak Rahasia Masa Lampau Yunani Kuno.
5.
Mortimer Chambers dkk. The Western Experience, (Americas :
McGraw-Hill. 2003
6.
S. A. Nigosian, World Faith, (New York: St. Martin’s Press, 1990)
[1]
Mortimer Chambers dkk. The Western
Experience, (Americas : McGraw-Hill. 2003) hal 38.
[2]
Drs. Abdul Hamid. Dkk. Sejarah Umum.
(Jakarta: PT. Sumber Bahagia. 1979) hal 43-45.
[3] www.Ensiklopedia Wikipedia Umum. Di akses
pada 21-03-2012
[4]
Drs. Abdul Hamid. Dkk. Sejarah Umum.
(Jakarta: PT. Sumber Bahagia. 1979) hal 45-47
[5]
Dr. Abdul Hamid. Dkk,”Sejarah Umum”(Jakarta: PT. Sumber Bahagia, 1979)
hal.43-48
[6] S.
A. Nigosian, World Faith, (New York:
St. Martin’s Press, 1990) h. 36-37
[7] www.wikipedia ensiklopedia umum diakses
21-03-2013
[8] Marni
McGee. Menguak Rahasia Masa Lampau Yunani
Kuno. Hal 10-11
[9]www.Britishmuseum.co.uk /www.ancientgreece.co.uk/gods/explore/exp_set.html
[10]
S. A. Nigosian, World faith, (New
York: Maritin’s Press, 1990) h. 37
[11]
Sami bin Abdullah al-Maghlout, Atlas Agama-Agama, (tejemahan, al-Mahira
2012) h. 53
[12]
Sami bin Abdullah al-Maghlout, Atlas Agama-Agama, (tejemahan, al-Mahira
2012) h. 53
[13]
Abbas Mahmoud Al-Akkad, Ketuhanan, (Jakarta : Bulan Bintang, 1970), h.
95
Tiada ulasan:
Catat Ulasan