RESPONDING PAPER MESIR KUNO
OLEH: RITA HARDIANTI
A.
Sejarah
Mesir Kuno
Mesir
Kuno adalah peradaban yang tumbuh subur dari hulu Sungai Nil sampai wilayah
deltanya di Laut Tengah. Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu
mencapai 6400 kilometer. Peradaban Mesir Kuno bertahan lebih dari 3000 tahun
sehingga peradaban Mesir Kuno disebut sebagai peradaban kuno terlama di dunia,
sekitar tahun 3300 SM sampai 30 SM.
Ada
beberapa faktor alam lain yang menjadikan Mesir sebagai peradaban besar.
Kebanyakan daerah Mesir beriklim tropis, ini dapat dilihat dari lamanya
matahari bersinar. Mesir memiliki musim panas lebih lama dari musim dingin,
dengan sekitar 12 jam sinar matahari per hari pada musim panas, dan sekitar 10 jam
sinar matahari per hari pada musim Mesir terbagi dalam dua bagian, yaitu Mesir
Bawah (Lower Egypt), merupakan hilir Sungai Nil, yang terletak di Utara
dekat Laut Tengah, dan Mesir Atas (Upper Egypt), yang terletak di
Selatan lebih dekat hulu Sungai Nil.
B. Perkembangan
Politik
1. Periode
Dinasti Awal
Periode Dinasti Awal adalah puncak dari evolusi
berlangsung budaya, agama dan politik, sulit untuk menentukan awal sebenarnya.
Menurut tradisi Mesir Kuno, raja pertama yang memerintah atas seluruh Mesir
adalah seorang pria yang bernama Menes.
2. Periode
Kerajaan Tua (Old Kingdom)
Lahirnya
kerajaan Mesir Tua setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir
Hilir. Sebagai pemersatu, ia diberi gelar Nesutbiti dan digambarkan memakai
mahkota kembar.
Kerajaan Mesir Tua
disebut zaman Piramida, karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida
terkenal, misalnya piramida Saqqarah dari Firaun Joser. Piramida di Gizeh
adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.
3. Peralihan Pertama
Pada kira-kira tahun
2134-2040 SM yang digolongkan sebagai Periode Peralihan Pertama, kekuasaan para
firaun mengalami penurunan. Runtuhnya kerajaan Mesir Tua disebabkan karena
sejak tahun 2500 SM pemerintahan mengalami
kekacauan. Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia Kecil melancarkan
serangan ke Mesir.
4. Periode Kerajaan Tengah (Middle Kingdom)
Kerajaan Mesir Tengah
dikenal dengan tampilnya Sesotris III. Ia berhasil memulihkan persatuan dan
membangun kembali Mesir.
5. Periode
Peralihan Kedua
Kira-kira
tahun 1640-1532 SM yang disebut Periode Peralihan Kedua, kekuasaan dialihkan ke
beberapa raja lokal. Dan Mesir dijajah oleh orang Hyksos dari Timur Tengah.
Pada akhir periode ini, Hyksos dikalahkan dan diusir oleh firaun Thebes. Sekali
lagi Mesir menyatu.
6. Periode
Kerajaan Baru (New Kingdom)
Pada tahun 1532 SM
Kerajaan Baru dimulai ketika raja pertama Dinasti ke-18, Ahmosis I,
menyelesaikan pengusiran Hyksos dari Mesir, yang telah dimulai oleh saudaranya
Kamose
7. Periode Peralihan Ketiga
Selama
hampir tiga abad Mesir lumpuh tidak berdaya menghadapi serbuan-serbuan dari
Asia, pada tahun 800 SM, Mesir terpaksa harus membayar upeti kepada raja-raja
Assyiria. Selanjutnya, pada abad ke-6 SM, Mesir ditaklukkan oleh Persia.
8. Periode
Akhir
Kekuatan Mesir
tidak disegani lagi oleh bangsa-bangsa lain. Bahkan Mesir berhasil dijajah dan
dikuasai oleh beberapa bangsa; Nubia, Assyria, Persia, dan Yunani (Macedonia).
Sistem Kepercayaan bangsa Mesir:
a.
Tulisan
b.
Kalender
c.
Seni bangunan
d.
Piramida mesir
dan mumi
C.
Keyakinan
bangsa Mesir Kuno
1.
Bangsa
Mesir Kuno menyembah banyak dewa
2.
Keyakinan
terhadap kebangkitan dan keabadian
3.
Keyakinan
tentang penghitungan setelah kematian
4.
Keluhuran
monotheisme
D.
Jenis-jenis
dewa bangsa Mesir Kuno
1.
Dewa
Ra: dewa matahariDewa Nut : dewa langit
2.
Dewa
Geb : dewa bumi
3.
Dewa
Su : dewa hawa
4.
Dewa
Tefnit : dewa udara panas
5.
Dewa
Oziris : dewa sungai nil
E.
Kepercayaan
Tentang Jiwa dan Ruh
Menurut Mesir Kuno
bahwa ruh adalah seperti angin atau hawa yang tidak nampak bentuk dan rupanya.,
Demikian pula ruh manusia merupakan unsur yang menyebabkan bernapas sepanjang
hidup itu. Ruh disebut “BA” yakni ruh yang benar-benar dan kekuatan lain yang
disebut “KA” yaitu jiwa atau tubuh halus.
Dari kedua unsur
tersebut ada hubungannya yaitu kekuatan yang disebut “KA”. Apabila manusia meninggal
dunia maka “KA”selalu mendatangi tubuh jamaninya dan memberi nasihat kepada
keluarganya. Itulah sebabnya timbul pemikiran untuk membuat mummi agar tubuh
mayat itu tidak rusak, sehingga “KA” senang mendatangi tubuhnya itu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan